|
|
Bersama |
|
|
Pidato 1 |
|
|
Pidato 2 |
|
|
Pidato 3 |
بسم الله الرحمن الرحيم. السلام عليكم
ورحمة الله وبركاته. الحمدلله على شكرلله.
الصلاة و السلام على رسول الله. امابعد
Excellency the director of Pelita
Hati foundation
Honorable all of the teachers
Respectable all the invitation and
my friend whom I love
العَالِي مُدِيْرُ فليتا حاتي
وجَمِيْعُ الْمُدَرِّسِيْن
الْمُحْتَرَمِيْن
أَيُّهَا الْإِخْوَان الْكُرَمَاءْ
وَ أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ
الله
Yang
saya hormati Ketua Yayasan Pelita Hati
Yang
saya hormati segenap Dewan Guru Pelita Hati
Dan
tak lupa pula hadirin dan hadirat, serta teman-temanku yang dimuliakan Allah
Firstly
let say thanks to Allah who has given us some mercies and blessing so that we
can gether in this place without any trouble. Secondly may shalawat and salam
always be given to our prophet Muhammad saw. who has guided us from the
darkness to the lightness from stupidity to the cleaverness, from jahiliyah era
to the islamic era namely islamic our true religion.
أَوَلًا.
حَيَّابِنَا نَشْكُرُ الله عَزَّوَجَلَّ الَّذِى قَدْ أَعْطَنَا نِعْمَةً
وَهِدَايَةً حَتَّى نَسْتَطِيْع أَنْ نَجْتَمِعَ فِي هَذَا الْمَكَان الْمُبَارَك.
ثَانِيًا, صَلَاةً وَ سَلَامًاإِلَى حَبِيْبِنَا محمد صَلى الله عَلَيْه وَسَلَّم
الَّذِيْ قَدْحَمَلَنَا مِنَ الظُلُمَاتِ إِلَى النُوْرِ وَ إِلَى صِرَاطِ
الْمُسْتَقِيْم
Pertama-tama
marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah Swt. yang telah
memberikan rahmat-Nya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang
penuh barokah ini tanpa kesulitan apapun. Salawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. yang telah membawa umatnya dari alam
kebodohan menuju cahaya iman yaitu agama Islam.
Hadirin wa hadirat........
Yang muda sama yang tua........
Dalam
Al-Qur’an surah az-Zumar ayat 9, Allah berfirman:
... قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ
وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ ﴿٩﴾
Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya hanya orang-orang berakal sehat yang dapat
menerima pelajaran.
Rasulullah saw.
bersabda:
لَيْسَ مِنَّا
مَنْ لَمْ يَجِلَّ كَبِيْرَنَا وَيَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَ يَعْرِفْ لِعَالِمِنَا
حَقَّهُ
“Bukan termasuk umatku orang yang
tidak menghormati yang tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengenal hak
orang alim.” (HR. Ahmad)
Rasa hormat menjadi salah satu penghantar menuju kesuksesan dalam berbagai
bidang karena rasa hormat dapat membantu menjaga hubungan baik dengaan siapa
saja, hubungan murid dengan guru, hubungan
bawahan dengan atasan, hubungan kontekstan
dengan juri, hubungan anak dengan orang tua,
hubungan menantu dengan mertua.
Bila hubungan dengan orang lain baik, maka hasilnya akan baik termasuk
dalam طلب العلم . Di dalam kitab Ta’lim Muta’allim disebutkan طلب العلم طريق.
إِعْلَمْ بِأَنَّ طَالَبَ الْعِلْمِ لَا يَنَالُ
الْعِلْمَ وَلَا يَنْتَفَعُ بِهِ إِلَّا بِتَعْظِيْمِ الْعِلْمِ وَ أَهْلِهِ
تَعْظِيْمِ الْأُسْتَاذِ وَتَوْقِيْرِهِ
“Ketahuilah bahwa penuntut ilmu tidak akan mendapat ilmu dan
kebermanfaatan ilmunya kecuali dengan menghormati dan mengamalkan ilmunya,
serta memuliakan dan menghormati gurunya.”
Begitu hormatnya para
ulama terhadap guru mereka, misalnya syaikh Mughirah rahimahullah, yang saking
hormatnya kepada gurunya, beliau berkata “Kami selalu takut kepada guru kami
yakni syeikh Ibrahim rahimahullah, sebagaimana rasa takut kepada raja.” Masyaallah...
Para ulama bisa berhasil dalam belajar, hidup penuh berkah, bahkan memiliki
keturunan ahli ilmu, itu semua tidak terlepas dari rasa hormat dari ta’dim
mereka terhadap guru dan para ulama.
Miris melihat mereka anak zaman now yang tidak menghormati gurunya,
seakan-akan guru dan teman itu sama, terlebih jika melihat berita tentang
perilaku buruk seorang siswa terhadap gurunya. Padahal sejak kecil sudah
diajarkan rasa hormat. Dulu kita kan pernah bernyanyi. Yang
mana?, “Hormati gurumu sayangi teman, itulah namanya kau murid budiman.”
Hore....
Murid yang tidak
menghormati gurunya akan kehilangan manfaat dan keberkahan ilmunya. Sepatutnya bagi murid, dan juga orang tuanya
untuk menghormati guru, karena guru telah berjasa besar dalam hidup kita,
sebagaimana dikatakan oleh syaikh Ahmad Syauqi rahimahullah dalam syairnya,
yang artinya “Sambutlah sang guru dan berilah penghormatan kepadanya,
hampir-hampir peran guru menyamai rasul, tahukah anda siapakah orang-orang yang
lebih mulia dan agung dibandingkan orang yang membangun dan membina jiwa dan
akal.”
Hormati guru ketika beraktivitas, di dalam dan di luar kelas, bila
guru bertindak keras di hatinya tetap ikhlas, supaya didikannya berhasil jelas, jadi
insan berkualitas, maka hormati guru
dengan pantas, walaupun tak bisa
membalas, maka jadilah anak emas, jangan jadi orang yang malas, agar mencapai hasil yang puas, pas.
Hadirin yang dihormati Allah. Oleh karen itu, mari kita hormati guru.
I was a dreamer. Then
my teacher helps me to become what I am, an achiever. “Dulu aku seorang
pemimpi. Lalu guruku membantuku untuk menjadi diriku yang sekarang, peraih
mimpi.”
والله
أَعلَمْ, اهْدِنَا
الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ,
وأَخِرًا, أُنْظُرْ مَنْ قَالَ
ولا تَنْظُرْ مَنْ قَالَ
ثم السلام عليكم ورحمة الله
وبركاته



No comments:
Post a Comment